Alam Semesta |
Dalam novel dan filmnya itu, Dan Brown memperlihatkan bagaimana kemungkinan reaksi kaum agamawan, terutama Vatikan, bila ternyata betul ilmuwan bisa menemukan partikel Tuhan yang menjelaskan asal usul dunia.
partikel Higgs |
Peneliti senior CERN Oliver Buchmueller mengatakan mereka sangat gembira dengan kemajuan riset fisika kali ini. Uji coba demi uji coba terus dilakukan. Mereka perkirakan tahun depan sudah bisa mengurai asal usul alam semesta termasuk partikel Tuhan itu.
"Kami sudah sangat dekat dengan kesimpulan partikel Tuhan," kata Buchmueller seperti dikutip skynews.
Ilmuwan: Kami tak menyebutnya sebagai 'partikel Tuhan'
"Kami tak menyebutnya sebagai 'partikel Tuhan. Kalianlah, media, yang menyebutnya begitu," kata peneliti senior asal AS saat diwawancara satu radio Eropa terkait temuan tebaru dari lembaga riset CERN soal partikel Tuhan.
Para ilmuwan rupanya tak berkenan kalau partikel ilmiah mereka disebut sebagai 'partikel Tuhan'. Bukan apa-apa alasannya, menurut mereka partikel Higgs yang mereka cari cari itu tak ada hubungannya dengan agama apapun. Partikel Higgs hanya berusaha menjelaskan asal usul kehidupan dan alam semesta.
"Saya benci sekali julukan itu 'partikel Tuhan'," kata anggota tim riset ATLAS CERN Pauline Gagnon. Para ilmuwan lebih suka menyebutnya Tetap sebagai partikel Higgs.
"Partikel HIggs tak ada hubungannya dengan agama manapun, menggelikan sekali kalau ada yang menghubungkan seperti itu," lanjut Pauline.
Oliver Buchmueller, dari tim lainnya CMS CERN, juga mengecam penyebutan ini. "Menjulukinya sebagai 'partikel Tuhan' sangat tidak tepat. Itu tidak adil pada penemu partikelnya dan peranan pentingnya di jagad raya. Ini tak ada hubungannya dengan Tuhan," kata dia.
Partikel Higgs bosonini menjadi mimpi setiap ilmuwan yang tertarik memetakan masalah asal usul alam semesta dan kehidupan. Ditemukan pada dekade 1960-an oleh ilmuwan Inggros Peter Higgs. Partikel ini adalah cara kerja bagaimana sebuah objek memperoleh massa pasca tumbukkan besar alam semesta yang dikenal lewat teori Big Bang.
Menurut teori yang dikembangkan ilmuwan, partikel Higgs ini menjadi agen terciptanya bintang, planet, dan kehidupan alam semesta. Partikel itu memberi massa pada elemen partikel terkecil, karena itulah dijuluki 'partikel Tuhan' oleh kalangan media
Pippa Wells, peneliti ATLAS CERN, mengatakan tanpa peran partikel Higgs boson, maka partikel di alam hanya gentayangan tanpa tujuan. "Karena itu mendengarnya dijuluki 'partikel Tuhan' membuat saya marah. Itu berkebalikan dengan apa yang kami ilmuwan lakukan di CERN," tegasnya.
Lantas darimana datangnya julukan ini? Salah satu versi mengatakan julukan berasal dar buku pemenang nobel fisika asal AS, Leon M Lederman: "The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?"
Apa Sebenarnya 'Partikel Tuhan'?
Apa sih sebenarnya partikel Tuhan? Partikel Tuhan kerap juga disebut partikel Higgs. Ini adalah mata rantai partikel yang belum ditemukan ilmuwan terkait peristiwa bagaimana partikel dan energi berinteraksi. Partikel ini masuk ke dalam teori fisika model standar.
Bagaimana menemukan partikel ini? Para ilmuwan menembakkan partikel dengan arah yang berlawanan dalam terowongan sepanjang 27 km di kedalaman 100 meter dari permukaan.
Partikel yang ditembakkan itu akan bergerak dengan kecepatan cahaya dan mereka akan bertumbukkan pada akhirnya. Detektor yang supersensitif akan mengukur hasil tumbukkan partikel itu yang berupa debu partikel.
Riset senilai 6 miliar Poundsterling ini berupaya mereplika kondisi seusai penciptaan alam semesta 13,7 milyar tahun lalu yang biasa dikenal dengan nama teori tumbukkan besar atau Big Bang.
Dalam teori standar, diprediksi partikel subatom harusnya tak punya massa. Namun dalam teori lain, disebutkan, ada medan energi bernama Higgs dan boson yang muncul usai tumbukkan partikel itu. Kedua entitas ini membuat sub partikel tarik menarik, dengan kata lain memberinya massa.
Kalau ini ditemukan oleh ilmuwan, maka mereka bisa menentukan dengan pasti lewat model matematika, bagaimana cara kerja alam semesta. Dengan kata lain, mereka menemukan 'partikel Tuhan' yang menjelaskan segalanya.
"Partikel HIggs tak ada hubungannya dengan agama manapun, menggelikan sekali kalau ada yang menghubungkan seperti itu," lanjut Pauline.
Oliver Buchmueller, dari tim lainnya CMS CERN, juga mengecam penyebutan ini. "Menjulukinya sebagai 'partikel Tuhan' sangat tidak tepat. Itu tidak adil pada penemu partikelnya dan peranan pentingnya di jagad raya. Ini tak ada hubungannya dengan Tuhan," kata dia.
Partikel Higgs bosonini menjadi mimpi setiap ilmuwan yang tertarik memetakan masalah asal usul alam semesta dan kehidupan. Ditemukan pada dekade 1960-an oleh ilmuwan Inggros Peter Higgs. Partikel ini adalah cara kerja bagaimana sebuah objek memperoleh massa pasca tumbukkan besar alam semesta yang dikenal lewat teori Big Bang.
Menurut teori yang dikembangkan ilmuwan, partikel Higgs ini menjadi agen terciptanya bintang, planet, dan kehidupan alam semesta. Partikel itu memberi massa pada elemen partikel terkecil, karena itulah dijuluki 'partikel Tuhan' oleh kalangan media
Pippa Wells, peneliti ATLAS CERN, mengatakan tanpa peran partikel Higgs boson, maka partikel di alam hanya gentayangan tanpa tujuan. "Karena itu mendengarnya dijuluki 'partikel Tuhan' membuat saya marah. Itu berkebalikan dengan apa yang kami ilmuwan lakukan di CERN," tegasnya.
Lantas darimana datangnya julukan ini? Salah satu versi mengatakan julukan berasal dar buku pemenang nobel fisika asal AS, Leon M Lederman: "The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?"
Apa Sebenarnya 'Partikel Tuhan'?
Apa sih sebenarnya partikel Tuhan? Partikel Tuhan kerap juga disebut partikel Higgs. Ini adalah mata rantai partikel yang belum ditemukan ilmuwan terkait peristiwa bagaimana partikel dan energi berinteraksi. Partikel ini masuk ke dalam teori fisika model standar.
Bagaimana menemukan partikel ini? Para ilmuwan menembakkan partikel dengan arah yang berlawanan dalam terowongan sepanjang 27 km di kedalaman 100 meter dari permukaan.
Partikel yang ditembakkan itu akan bergerak dengan kecepatan cahaya dan mereka akan bertumbukkan pada akhirnya. Detektor yang supersensitif akan mengukur hasil tumbukkan partikel itu yang berupa debu partikel.
Riset senilai 6 miliar Poundsterling ini berupaya mereplika kondisi seusai penciptaan alam semesta 13,7 milyar tahun lalu yang biasa dikenal dengan nama teori tumbukkan besar atau Big Bang.
Dalam teori standar, diprediksi partikel subatom harusnya tak punya massa. Namun dalam teori lain, disebutkan, ada medan energi bernama Higgs dan boson yang muncul usai tumbukkan partikel itu. Kedua entitas ini membuat sub partikel tarik menarik, dengan kata lain memberinya massa.
Kalau ini ditemukan oleh ilmuwan, maka mereka bisa menentukan dengan pasti lewat model matematika, bagaimana cara kerja alam semesta. Dengan kata lain, mereka menemukan 'partikel Tuhan' yang menjelaskan segalanya.
Sumber: Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar